Mencoba mengkritik dengan cara lain.

PP di FB saya. 

Apa yang kini sedang saya lakukan merupakan sebuah jalan mengungkapkan pendapat saya. Sekaligus memberikan sebuah motivasi ("kritikan,semangat") dengan cara lain. Ya, menurut saya sih motivasi itu tidak harus selamanya dengan kata-kata bijak seperti Om "Mario Teguh", bisa juga dengan tulisan dari gambar diatas.

Ini menjadi sebuah pembicaraan yang lumayan sedikit membuat kuping saya panas. Banyak dari orang yang tidak menyukai apa yang saya lakukan. Alesannya karena saya merupakan seseorang yang memiliki jabatan diantara mereka. Justru itu yang menjadi senjata bagi saya, jabatan yang kini saya emban merupakan sebuah daya tarik tersendiri dari apa yang saya tulis. Akan lain hasilnya ketika orang yang menulis seperti itu bukan seorang yang punya jabatan, dan itu memang terjadi. Kawan saya yang bukan siapa-siapa tidak ada yang mempermasalahkan ("mungkin").

Maksud hati sih ingin memberi tahu keadaan sebenarnya seperti apa. Namun disisi lain mungkin saja ada orang yang tidak sependapat dengan saya. Terbukti dengan banyaknya orang yang merasa apa yang saya lakukan merupakan sebuah kesalahan. Padahal, jika ditilik dari sisi yang lain pertanyaan di gammbar tersebut sudah jelas untuk dijawab. Bukan hanya sekedar jawaban tentunya, tapi juga harus dengan sebuah perbuatan yang membuktikan pilihan tersebut.

Masalah ini bukan merupakan hal yang terlalu aneh dikalangan mahasiswa sekarang. Banyak orang yang ingin eksis dilingkungannya, menjadi sosok yang banyak orang kenal, mungkin juga hanya sekedar mengisi waktu luang. Semua tujuan itu tidak ada yang salah jika demi kepentingan sendiri, namun ketika menyangkut kepentingan orang banyak mungkin tidak cukup alasan-alasan klasik seperti itu saja.

Untuk apa kita ada?

Untuk siapa kita ada?

Pertanyaan itu yang seharusnya menjadi sebuah pemikiran bagi kita. Renungkan. . . . . . .

Categories: Kritik, Pendidikan