Salam hangat bagi para pembaca. Semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi semua.
Hardiknas apakah kini hanya akan
menjadi sebuah simbol? Simbol jika masih adanya proses mendidik di negara ini?
Sadarkah kita dengan apa yang sedang terjadi kini? Pendidikan kita mulai
luntur. Apa yang didapat disekolah? Apa makna pendidikan sebenarnya? Apa hanya
sekedar teori-teori yang harus dihapalkan?
Kini Indonesia menduduki
peringkat ke 69 di dunia, tahun lalu kita masih berada di peringkat 65, Jika
masih seperti ini mungkin akan terus menurun. Pemerintah sudah berbaik hati
menggelontorkan APBN yang tidak sedikit untuk pendidikan kita, namun tidak
sedikit dari mereka yang menggerogoti dana untuk pendidikan. Tak ayak
pendidikan kita pun terus melorot.
UN (Ujian Nasional) kini hanya
sekedar menjadi hari penentuan untuk mengejar satu kata “LULUS”. Mungkin benar
kini UN tidak 100% menjadi penentu dari kelulusan seorang siswa. Namun apakah
sekolah siap untuk malu saat mereka tidak meluluskan satu dari siswanya,
apalagi sekolah yang menjadi sekolah favorit atau sekolah percontohan?
Dengan fenomena yang ada apa
masih pantas UN dijadikan suatu bagian penentu kelulusan? Saling mencontek,
bahkan guru pun ada yang memberikan jawaban. UN (UJIAN NASIONAL) dilaksanakan
untuk menstandarkan pendidikan di Indonesia. Bukan hanya untuk menentukan
seseorang layak lulus atau tidak. Seharusnya UN menjadi suatu alat evaluasi
bagi pendidikan kita secara nasional. Memang tidak mudah jika dilakukan secara
sekaligus. “Cikaracak ninggang batu,
lila-lila jadi legok”( -istilah bahasa sunda.) Kalau kita melakukan secara
perlahan sedidikit demi sedikit, setahap demi setahap, kemungkinannya sangat
baik untuk kita bisa memperbaiki semuanya.
Pemerataan pendidikan di semua
tempat, fasilitas yang memadai sesuai dengan standar yang diberikan secara
nasional. Pemerintah di daerah pun harus lah memberikan dorongan untuk
pendidikan, memberikan standar minimal di daerah tersebut, tujuannya adalah
untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dengan baik. Para
pendidik (Guru & Dosen) haruslah memiliki jiwa membangun, berkualitas baik
dan memiliki kemampuan untuk mendidik. Orang tua dari siswa pun memiliki andil
yang penting dalam hal ini. Memberikan motivasi bagi anak-anaknya, memberikan
pendidikan secara moral. Tokoh masyarakat, tokoh agama, serta tokoh publik
lainnya pun akan menjadi pengaruh bagi pendidikan.
Banyak hal yang dapat
mempengaruhi pendidikan. Semua pihak memiliki pengaruh kuat bagi pendidikan.
Namun sebuah tanggung jawab bagi para pengambil keputusan di negara ini untuk
menentukan arah dari pendidikan kita. Semoga semua dapat menjadi sebuah refleksi
yang berharga. Terus berjuang bagi pendidikan, terus maju pendidikan INDONESIA.
0 comments:
Post a Comment
Sopan santun diutamakan.
Tidak menyinggung SARA.